Memuali usaha distro perlu persiapan yang serius
jika hasil yang kita inginkan pun serius, pertama-tama anda harus menentukan konsep distronya seperti apa. Konsep adalah dasar dari semua yang bakal kamu
tempuh berikutnya. Dengan adanya konsep maka karakteristik dan aliranpun
akan terbentuk dengan sendirinya, mulai dari desain, tempat hinga
pasar. Kamu bisa mengusung konsep idealis, semi idealis atau kosep yang
mengikuti mode dan permintaan pasar.
- Konsep idealis biasanya mengusung aliran musik atau komunitas tertentu. Kelebihan mengusung konsep ini adalah konsumen dan pembeli sangat loyal, cukup dengan promosi dari mulut ke mulut atau pendekatan langsuk pada komunitas pun sudah cukup. Namun kelemahannya adalah kita membatasi segmen pasar tujuan kita khusus pada satu komunitas atau aliran tertentu.
- Konsep semi idealis ini biasanya mengusung konsep aliran atau komunitas, namun tidak dibatasi pada aliran dan komunitas tertentu dan disajikan tidak begitu ekstrim, sederhana namun tetam memiliki pesan-pesan komunitas atau aliran.
- Konsep Fleksibel, yang ketiga inilah yang banyak di usung oleh distro-distro pada umumnya, baik di kota-kota mode seperti bandung, Jakarta dan Surabaya maupun di Daerah-daerah( tanpa merendahkan arti dan peran Daerah ko he he he). Karena konsep ini sangat fleksibel dan cenderung berubah-ubah mengikuti perubahan mode. Bahkan tidak sedikit yang latah, akut-ikutan, bahkan mencontek konsep desain distro lain ( Produk distro dan clothing ).
Logo beberapa distro di Bandung |
Secara ekonomis dan financial, perputaran uang pada usaha distro sangat cepat, karena usaha ini sangat berkait erat dengan gaya hidup anak muda yang selalu mengikuti trend/mode. Dengan besarnya potensi kawula muda pada fashion, maka pasar distro juga terbuka lebar karena populasi anak muda relatif cukup besar. Distro pada dasarnya menyediakan kebutuhan kawula muda, sehingga meskipun distro belum tentu memperoleh pendapatan yang tetap atau tidak memiliki penghasilan tetap, tetapi daya beli kawula muda yang terus ada dan cukup lumayan membuat usaha distro memberi peluang yang cukup besar. Kepastian daya beli kawula muda yang tetap inilah yang menjadi peluang utama distro banyak dilirik para pebisnis.
TIPS KEBERHASILAN USAHA DISTRO
- Memilih lokasi yang strategis dan tata ruang yang nyaman, sesuai dengan gaya hidup dan ciri khas anak muda. Lokasi strategis mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan dalam berbelanja atau tata ruang yang dapat dinikmati atau menunggu. Selain itu, akan lebih memberi nilai tinggi, jika lokasi distro ditunjang oleh lahan parkir yang nyaman, luas dan memadai.
- Mencari informasi mengenai beberapa perusahaan produsen pakaian/garment atau fashion dan clothing company yang memungkinkan dapat menjadi pemasok barang-barang jualan pada distro secara khas dan rutin.
- Memfokuskan diri pada usaha penjualan barang-barang yang mudah laku dan cepat laku atau fast moving product. Beberapa produk ini meliputi pakaian, T-shirt atau beberapa barang unik yang jarang ditemukan pada distro lain atau spesifik dan khas hanya ada pada distro.
- Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, terutama saudara, kerabat, atau teman yang dapat dipercaya untuk mengelola dan mengembangkan distro bersama-sama. Kerjasama dilakukan atas dasar kebersamaan, soliditas, saling pengertian, saling berbagi, saling memberi manfaat dan saling menguntungkan.
- Senantiasa mencari informasi produk, harga, dan kualitas layanan terbaik sesuai dengan trend dan terkini, serta melakukan pembaharuan terhadap jenis dan macam produk-produk yang digemari anak muda dan menjadi gaya masa kini. Sadar dan punya pengetahuan terhadap mode menjadi kewajiban penting yang menjadi ciri khas pengelola distro disamping meningkatkan pelayanan prima.
- Pelaku usaha distro perlu mengembangkan dan membangun jaringan yang lebih baik serta menciptakan citra positif dari pelanggan mengenai produk yang dihasilkan atau dijual di distronya. Dengan kata lain, produk dan tingkat layanan akan membangun citra distro dengan brand awareness pelanggan.
Usaha
distro termasuk usaha yang menguntungkan dan menjanjikan nilai tambah
yang relatif besar. Namun demikian, agar usaha distro tetap bisa
bertahan dan berkelanjutan, bahkan menjadi serius seperti halnya bisnis
lainnya, ada beberapa hal yang di lakukan, yaitu sebagai berikut:
- Merancang bangun manajemen usaha yang baik. Jika ingin menjadi usaha dalam skala besar, maka tidaklah cukup mengandalkan manajemen dan pembukuan apa adanya atau sekadarnya saja, atau tidak cukup hanya sebatas pertemanan atau saling percaya. Adanya perubahan usaha dan tantangan usaha distro yang cepat membutuhkan perencanaan usaha yang mantap dan antisipatif terhadap perubahan pasar dan perkembangan waktu. Usaha distro membutuhkan perubahan pengelolaan yang cepat dan responsif sehingga perencanaan usahanya tidak hanya sebatas go with the flow, tetapi dengan berjalannya waktu strategi usahanya bisa berubah, sehingga sangatlah penting untuk membuat perencanaan bisnis yang solid dan kuat secara teliti untuk jangka panjang.
- Usaha distro memerlukan kerangka pikir dan aksi tindak yang cepat professional dan berwawasan ke depan. Kejelian,responsive, dan antisipatif terhadap perubahan selera pelanggan disertai cara berpikir yang cepat-sistematis dan bertindak secara professional dibutuhkan untuk mementukan arah usaha distro yang dibangun dan akan dikembangkan. UMKM dapat melakukan kajian ulang terhadap usaha distro yang tengah dilakukan saat ini. Misalnya, dengan membuat pertanyaan untuk menilai diri sendiri, diantaranya adalah sudah sampai pada tahap manakah usaha distro dilakukan? Apakah sasaran target pembelinya sudah tepat dan tercapai ? Apakah nama distro telah mencerminkan kualitas produk dan layanan usaha distro, apakah nama distro dapat mudah diingat dan cocok dengan tema gaya dan trend yang dijual? Apakah lokasi yang sekarang digunakan sudah cukup strategis dan memadai?
- Melakukan upaya promosi menggunakan media informasi yang tepat seperti spanduk, billboard, leaflet atau brosur. Media menyediakan dan menyajikan informasi profduk dan layan distro. Informasi ini diharapkan dapat menyebar ke berbagai lokasi pelanggan termasuk di sekolah, kampus, atau tempat-tempat keramaian dan nongkronya anak muda.
- Membuat rancangan display barang yang menarik dan tata ruang distro yang bergaya dan beraroma gaya hidup kawula muda. Selain itu, di lokasi distro dapat pula memutar lagu musik , kesenian agar menarik dan menyenangkan, serta member kenyamanan pelanggan dalam berbelanja di distro tersebut.
Izin
usaha yang dipunyai oleh pemilik distro berdasarkan tempat usaha adalah
izin Mendirikan Bangunan (IMB), berdasarkan jenis usaha adalah, Izin
Sementara Usaha Pariwisata dan Izin Tetap Usaha Pariwisata, Surat Izin
Tempat Usaha (SITU) atau minimal Izin Gangguan (HO); Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP). Adapun izin yang berhubungan bentuk usahanya juga harus
dipersiapkan saat akan mengajukan izin. Beberapa dokumen yang harus ada
untuk usaha perorangan :
- KTP, jika ini merupakan usaha perorangan;
- Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir;
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
- Surat Pengantar dari Kecamatan untuk pengurus HO dan SITU ke Dinas Perizinan;
- Surat Pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat.
Untuk menjalankan usaha
distro, diperlukan beberapa pemahaman pembiayaan dan kemungkinan
pendapatan yang diperoleh. Berikut adalah contoh analisis usaha yang
dapat dijadikan gambaran awal dari usaha distro.
Beberapaasumsi
dalam pembiayaaan usaha distro adalah bahwa peralatan mengalami
penyusutan selama 4 tahun dan nilai residu peralatan sebesar Rp
10.000,00 atas dasar perthitungan menggunakan metode penyusutan garis
lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 3.500.000,00 – Rp 10.000,00) / 4
= Rp 824.750,00 per tahun atau sama dengan Rp 87.729,00 per bulan
Modal Awal Peralatan: | |
Hanger + rak lemari display | Rp 2.000.000,00 |
Meja + kursi cashier | Rp 300.000,00 |
Pemutar musik MP3 + speaker | Rp 1.000.000,00 |
Jumlah | Rp 3.300.000,00 |
Peralatan mengalami penyusutan
selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.000,00 dengan
menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun =
(Rp 3.300.000,00 – Rp 1.000,00) / 4 = Rp 824.750,00 per tahun atau sama
dengan Rp 87.729,00 per bulan.
------------------------------
Barang dagangan awal | |
(kaus, tas, topi, dan lain lain) | Rp 2.500.000,00 |
Renovasi tempat usaha + desain interior | Rp 2.500.000,00 |
Perlengkapan: | |
Promosi | Rp 300.000,00 |
Kantong plastik (cetak) | Rp 100.000,00 |
Plastik | Rp 50.000,00 |
Kalkulator | Rp 75.000,00 |
ATK | Rp 50.000,00 |
Jumlah | Rp 575.000,00 |
Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan | |
Pendapatan: | |
Pemasukan dari beragam barang yang terjual Rp 250.000,00 x 30 hari | Rp 7.500.000,00 |
Biaya-biaya: | |
Sewa tempat | Rp 500.000,00 |
Listrik | Rp 250.000,00 |
Harga pokok barang | Rp 2.500.000,00 |
Transportasi | Rp 200.000,00 |
Upah pegawai | Rp 650.000,00 |
Biaya perlengkapan | Rp 575.000,00 |
Biaya penyusutan peralatan | Rp 72.708,00 |
Jumlah biaya | Rp 4.947.708,00 |
Laba Bersih | Rp 2.552.292,00 |